HOME | Foto | Video |


Minggu, 23 Maret 2014

BANJIR DI DAERAH BEKASI

     Di awal tahun 2014, tak hanya Jakarta, Bogor, Tangerang atau Bekasi, Cikarang juga tak luput dari intensitas cuaca hujan deras disertai angin kencang, boleh jadi banjir kali ini 'hadiah' di awal tahun 2014. Sejak Sabtu, 11 Januari - Senin, 13 Januari 2014 intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Cikarang Raya Kabupaten Bekasi. Seperti sudah diprediksi sebelumnya, curah hujan yang tinggi ini akan berakibat banjir dibeberapa wilayah.

Namun yang berbeda di awal tahun 2014 ini adalah meluasnya wilayah daerah yang terkena dampak banjir.

     Hampir sebagian besar banjir terjadi di perumahan seperti Villa Mutiara Cikarang 2, Graha Prima Tambun Selatan, Papan Mas, Darmawangsa Residence, Jatimulya, dan lainnya. Banjir juga merendam wilayah desa-desa yang dialiri sungai-sungai besar seperti Citarum dan Cibeet.

      Dibeberapa titik bahkan lalu lintas lumpuh dan tak bisa dilalui, seperti yang terjadi pagi ini Kalimalang Jarakosta lumpuh total imbas padatnya kendaraan karena eretan penghubung EJIP - MM2100 yang sehari-hari digunakan pekerja pengguna motor terendam banjir akibat meluapnya air sungai. Banjir juga memutus akses masuk ke Perumahan Villa Mutiara Cikarang 2, pemandangan tak berbeda di Papan Mas, Tambun Selatan yang memang menjadi langganan banjir. Banjir juga merendam ratusan rumah di Cipayung Cikarang Timur, akibat banjir, ratusan warga mengungsi ke pinggir jalan tol Cikampek KM 37-42 membuat lalu lintas tol padat merayap bahkan warga sampai mendirikan tenda.

       Banjir juga merendam beberapa sekolah dasar dan SMPN 4 Tambun Selatan sehingga kegiatan belajar mengajar dihentikan, terlihat siswa dan guru SMPN 4 Tambun Selatan bergotong royong membersihkan banjir di sekolah mereka.


Kampung Sampora, Desa Pasir Tanjung, Cikarang Pusat



Banjir di Villa Mutiara 2 Cikarang Selatan menutup akses jalan.
Kali Papan Mas, Tambun Selatan meluap dan membanjiri perumahan

Image preview
Banjir di Perumahan Papan Mas, Tambun Selatan


Banjir di Perumahan Papan Mas, Tambun Selatan


Banjir di Poncol, Kalijaya Cikarang Barat
Banjir di Poncol, Kalijaya Cikarang Barat
Banjir Setia Mekar, Tambun Selatan
Banjir Papan Mas, Tambun Selatan


Banjir merendam sebuah SD di Perumahan Graha Prima, Tambun Selatan


Banjir di Perumahan Griya Setu Permai, Setu


Banjir di Bojong Sari, Kedung Waringin
Banjir di Bojong Sari, Kedung Waringin
Banjir di Perumahan Satria Jaya Permai, Tambun Utara
Banjir di Perumahan Grand Mutiara Gading, Setu

Imbas banjir di jalan alternatif pemotor EJIP-Jababeka padat merayap tak bisa dilalui

http://images.detik.com/content/2014/01/13/1207/banjiravanza.jpg
Avanza terbawa arus sungai akibat banjir sejauh 500 meter di Jatimulya, Tambun Selatan






Cikarang menjadi langganan banjir disepanjang Jalan Raya Imam Bonjol Cikarang Barat, bila musim penghujan tiba. Akibat drainase(saluran air) tersebut tidak berfungsi. Siapa yang bertanggung jawab bila hal itu terus-menerus terjadi sehingga merugikan para pengguna jalan terlebih jalan berlobang dan mengakibatkan seringnya jatuh korban.
Menanggapi hal itu, DPRD Kabupaten Bekasi telah melaporkan dan mengusulkan tidak berfungsinya drainase ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat. Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi Taih Minarno mengatakan, sejauh ini dewan telah melaporkan kepada Dinas PU Provinsi Jawa Barat terkait perbaikan drainase yang setiap musim penghujan tiba menggenangi Jalan Raya Imam Bonjol Cikarang Barat.
Laporan itu diusulkan sejak pertengahan bulan di 2011 lalu. "Persoalan drainase menjadi tanggung jawab Provinsi Jawa Barat. Kami sudah melaporkannya," ujarTaih kepada International Media, kemarin. Menurutnya, jalan protokol merupakan jalan Provinsi. Jadi, tugas Dinas PU Jawa Barat yang melaksanakan perbaikan drainase. Meski,PemerintahDaerah hanya membantu pelaksanaan Tata Ruang Wilayah. "Saya berharap,Provinsi Jawa Barat dapat melaksanakan program perbaikan itu di 2012,"kata Politisi Demokrat.

Genangan air disepanjanag Jalan Raya Imam Bonjol Cikarang Barat,Minggu (19/02) pagi lalu, membuat kemacetan arus lalulintas. Pasalnya,para pengguna jalan harus berhati-hati melintas bahkan jalan itu berlobang. Genangan air itu melanda di tiga titik jalan tersebut.Tidak berfungsinya drainase jugadi sebabkan tidak adanya mata anggaran satu paket yang dilakukan konsultan pembangunan jalan. "Sejauh inimata anggaran berbeda tidak satu paket. Seharusnya, setiap perbaikan infrastruktur jalan harus dibarengi dengan perbaikan saluran air," papar Camat Cikarang Barat Muhamad Karim.

Konsultan pembangunan jalan (Dinas PU-Red), lanjut Karim, harus memperhitungkan drainase karena sangat vital sebagai pembuangan air dikala musim penghujan. Sekarang ini program kecamatan sejak 2011 hingga 2012, konsultan diwajibkan satu paket dalam pengerjaan proyek
jalan lingkungan dengan salauran air. "Program ini telah diusulkan setiap musrembang desa maupun kecamatan.
Sisa program APBD Tahun Anggaran 2011 dikerjakan di 2012 sedangkan program 2012 dikerjakan di 2013," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk pelaksanaan proyek turap di Desa Telajung telah direalisasikan. Sehingga, wilayah itu bebas banjir. "Sejak diturap air
hujan lancar, tahun ini Desa Telajung tidak banjir," katanya. (aji/dma)

1 komentar: